PROPOSAL
USAHA
KERIPIK
BELUT
DISUSUN
OLEH :
ENDRI
RUKMANA
XII
AK 1/ 06
SMK
NEGERI 1 WONOSARI
Jl.
Veteran, Wonosari, Gunungkidul 55812 Telp. (0274) 391054
2013/2014
HALAMAN
PENGESAHAN
PROPOSAL USAHA
KERIPIK BELUT
Disusun oleh :
Nama : Endri Rukmana
Kelas : XII AKUNTANSI 1
No. Absen : 06
TELAH DISAHKAN
DAN DISETUJUI OLEH
PEMBIMBING :
Drs.
Bambang Sudaryono, M.Pd.
NIP. 1956077
198602 1 004
WONOSARI,......................2014
MENGETAHUI
KEPALA SMK N 1 WONOSARI
Drs.
MUDJI MULJATNA, M.M.
NIP. 19670919
198503 1 016
SMK NEGERI 1
WONOSARI
Jl. Veteran,
Wonosari, Gunungkidul 55812 Telp. (0274) 391054
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal
praktik kewirausahaan ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Proposal
ini dibuat untuk memenuhi Ujian Akhir mata pelajaran Kewirausahaan. Adapun
tujuan dari pendirian usaha ini adalah untuk memperoleh penghasilan dan dapat
menyerap tenaga kerja, sehingga diharapkan mampu mengurangi jumlah
pengangguran.
Penyusunan
proposal ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. Mudji Muljatna selaku Kepala
SMK N 1 Wonosari
2.
Bapak Drs. Bambang Sudaryono selaku
Pembimbing mata pelajaran Kewirausahaan
3.
Kedua orang tua, yang mana telah
memberikan dukungan baik secara finansial maupun moral
4.
Teman teman, yang mana telah membantu
dalam penyelesaian penyusunan proposal ini
Penulis menyadari
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan proposal
ini.
Wonosari,............................. 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
DESKRIPSI
UMUM
A.
DATA
PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : Produksi “KERIPIK BELUT”
Bidang Usaha : Produksi dan Penjualan
Jenis Produk/Jasa : Makanan Ringan
Alamat Perusahaan : Kedung II, Karangtengah, Wonosari,
Gunungkidul
Nama Pemilik : Endri Rukmana
Alamat Pemilik : Kedung II, Karangtengah,
Wonosari, Gunungkidul
B.
INFORMASI
USAHA
Usaha yang
dijalankan adalah memproduksi makanan ringan yang cocok untuk camilan sehari-hari.
Bentuk usaha ini adalah perseorangan, dengan jenis usaha industri kecil.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Usaha
Manusia
membutuhkan alat pemuas kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu
diantaranya manusia membutuhkan pangan untuk bertahan hidup. Saat ini jenis kuliner
yang dikonsumsi oleh manusia sangat beraneka ragam, mulai dari makanan ringan
hingga makanan berat.
Manusia
cenderung lebih suka yang instan daripada harus membuat sendiri. Hal inilah
yang menjadi dasar penyusunan proposal “KERIPIK BELUT” ini. Keripik merupakan
makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Rasa keripik yang beraneka ragam mulai dari yang manis, asin hingga yang pedas laris manis di pasaran. Disini penulis
akan memperkenalkan produk terbaru dalam usaha produksi keripik yaitu produk
keripik belut yang memiliki cita rasa yang lezat. Diharapkan keripik belut
dapat menjadi jajanan baru yang juga laris manis di pasaran.
B.
Perumusan
Visi Usaha
Adapun visi dari usaha ini adalah :
Menjadikan usaha produksi “KERIPIK
BELUT” sebagai usaha skala kecil yang mampu menguasai pasar produk makanan
ringan.
C.
Perumusan
Misi Usaha
Adapun misi dari usaha ini adalah :
1. Menggunakan
bahan yang berkualitas dan aman
2. Proses
produksi yang higienis
3. Mengutamakan
keinginan konsumen
D.
Tujuan
Usaha
Usaha ini mempunyai tujuan, antara
lain :
1. Memperoleh
pendapatan dan keuntungan
2. Memenuhi
kebutuhan konsumen akan konsumsi makanan ringan
3. Melatih
kemandirian
4. Menerapkan
jiwa kewirausahaan
E.
Deskripsi
Usaha
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan
penjualan keripik belut. Keripik belut merupakan
produk
makanan ringan yang dibuat dari bahan dasar belut. Proses produksinya
sendiri dimulai dari pembuatan adonan, pembentukan dan penggorengan. Sasaran pemasaran
yang dituju adalah konsumen menengah ke bawah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
ASPEK
PRODUK
1.
Jenis produk yang dibuat
Usaha
ini memproduksi keripik dengan spesifikasi rasa belut. Keutamaan dalam
memproduksinya adalah menghasilkan rasa yang renyah dan tidak ulet.
2.
Banyaknya produk yang akan dibuat
Usaha
ini memproduksi setiap 2 hari sekali, sehingga dalam 1 bulan kami mampu
memproduksi hingga 15 kali. Setiap memproduksi dihasilkan
35 bungkus keripik belut., untuk itu dalam 1
bulan kami mampu membuat
525 bungkus keripik belut.
3.
Bahan yang dibutuhkan
Bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain :
§ Belut
§ Tepung
terigu
§ Tepung
kanji
§ Telur
§ Bumbu
( bawang putih, merica, garam dan penyedap rasa )
§ Minyak
goreng
4.
Proses produksi
Proses pembuatan keripik belut
adalah sebagai berikut :
a.
Belut dicuci bersih lalu direndam dalam
air
b.
Membuat bumbu dari bawang putih, merica,
garam dan penyedap rasa
c.
Membuat adonan tepung terigu yang
dicampur dengan tumbukan bumbu dapur
d.
Belut digoreng setengah matang
e.
Belut dimasukan ke dalam adonan tepung
kemudian digoreng dengan minyak yang sudah benar-benar panas agar keripik
terasa renyah dan tidak ulet
f.
Tiriskan hingga keripik terlihat kering
/ tidak mengandung minyak
g.
Dinginkan keripik lalu kemas ke dalam
plastik, keripik belut siap dipasarkan
B.
ASPEK
PEMASARAN
1.
Penelitian dan Analisi
a.
Target pasar dan konsumen
Yang
dijadikan terget pasar dari usaha penjualan keripik belut ini adalah seluruh lapisan masyarakat baik itu
rendah, menengah maupun atas.
b.
Ukuran dan trend pasar
Ukuran
kesenangan konsumen yaitu hasil yang
memuaskan dengan kualitas dan harga yang sesuai.
c.
Persaingan pasar
Persaingan
di dalam usaha produksi keripik belut
saat ini belum begitu ketat karena belum
banyak usaha produksi keripik belut lain yang muncul dan keripik belut juga
masih menjadi makanan baru bagi masyarakat.
2.
Rencana Pemasaran
a.
Strategi pasar
Strategi
pasar dari keripik belut ini adalah dengan menjual produk ini ke seluruh
lapisan masyarakat. Pendistribusiannya dapat dilakukan secara langsung dengan
menjuanyal sendiri atau dengan menyetorkan produk ke pedagang eceran (
warung-warung terdekat ).
b.
Masalah penetapan harga
Untuk
menetapkan harga kami sesuaikan dengan keadaan ekonomi masyarakat. Akan tetapi
harga tersebut juga harus sesuai dengan produk yang kami hasilkan dan sesuai
dengan titik kesimbangan pasar. Dengan
demikian, konsumen tidak akan keberatan untuk membeli produk kami dan tidak
mengurangi minat para konsumen.
c.
Periklanan dan promosi
Suatu
produk akan mudah dikenal oleh masyarakat dengan adanya promosi. Promosi yang
kami lakukan adalah promosi secara langsung yaitu berhadapan langsung dengan konsumen untuk menawarkan produk. Selain itu
promosi dengan sistem jawa yaitu gethok tular atau obrolan dari mulut ke mulut,
promosi dengan cara seperti ini sangat menguntungkan untuk memperluas daerah
pemasaran.
C.
ASPEK
TEKNIS
1.
Analisis Lokasi
Lokasi
yang digunakan untuk proses produksi adalah rumah sendiri. Lokasi yang sangat
strategis karena banyak warung di dekat rumah sehingga memungkinkan banyak
produk yang disetorkan ke warung warung tersebut.
2.
Kebutuhan peralatan kerja
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses
produksi, antara lain :
§ Kompor
§ Kocokan
telur ( mixer )
§ Alat
penggorengan
§ Baskom
§ Lemper
dan munthu
§ Pisau
3.
Kebutuhan tenaga kerja
Dalam
proses produksi kebutuhan tenaga kerja
dapat terpenuhi dari anggota keluarga sendiri, tanpa harus membutuhkan tenaga
kerja tambahan dari luar. Tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 3 orang, 2 orang
bertugas dalam proses produksi keripik dan 1 orang bertugas dalam proses
pengemasan keripik.
4.
Biaya pabrik
Proses
produksi tentunya tidak lepas dari
berbagai biaya produksi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
biaya-biaya tersebut, antara lain :
a.
Biaya variabel tiap bulan
1. Biaya
bahan baku Rp 699.000,00
2. Biaya
bahan penolong Rp 424.000,00 +
Jumlah Rp
1.123.000,00
b.
Biaya tetap
1. Biaya
penyusutan peralatan Rp 12.500,00 +
Jumlah
biaya seluruhnya Rp 1.135.500,00
D.
ASPEK
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.
Tim Manajemen
Manajemen di usaha ini semuanya di koordinasi oleh
anggota keluarga.
2.
Masalah-masalah yang potensial terjadi
a.
Masalah permodalan
Sulit
memperoleh modal yang besar untuk memajukan usaha, karena usaha ini masih
tergolong usaha kecil.
b.
Masalah persaingan
Adanya
produk makanan ringan lain yang lebih dulu mengusai pasar.
3.
Resiko dan Hambatan
Resiko dan hambatan yang dialami
usaha ini adalah :
1.
Harga bahan baku yang terus meningkat
2.
Kerusakan alat produksi
3.
Hasil yang tidak sesuai dengan rencana
4.
Tindakan alternatif
a.
Menaikkan harga jual untuk menghindari
resiko gulung tikar
b.
Menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya
untuk meminimalkan jumlah akumulasi
c.
Lebih berhati-hati dalam memproduksi agar hasilnya tidak banyak yang
gagal
E.
ASPEK
YURIDIS
Berikut ini
adalah dokumen-dokumen yang dapat
digunakan sebagai kekuatan hukum kepemilikan usaha ini :
1.
Kepemilikan SITU
2.
Kepemilikan SIUP
F.
ASPEK
KEUANGAN
1.
Sumber Modal
a.
Pengadaan peralatan
|
Rp
|
300.000,00
|
|
|
Rp
|
130.000,00
|
|
|
Rp
|
95.000,00
|
|
|
Rp
|
20.000,00
|
|
|
Rp
|
5.000,00
|
+
|
1)
Kompor gas + tabung
2)
1 buah mixer
3)
1 set alat penggorengan
4)
2 buah baskom
5)
2 buah pisau
Rp 550.000,00
b.
Pengadaan bahan baku
1)
Belut Rp 840.000,00
2)
Terigu Rp 245.000,00
3)
Kanji Rp 220.000,00
4)
Telur Rp 149.000,00
5)
Bumbu
Rp
50.000,00 +
Rp
1.504.000,00
c.
Pengadaan bahan penolong
1)
Minyak goreng Rp 385.000,00
2)
Gas Rp 15.000,00
3)
Plastik
pembungkus Rp 24.000,00
+
Rp
424.000,00
d.
Biaya overhead pabrik
1)
Biaya penyusutan peralatan Rp 12.500,00
e.
Kas
minimal di tangan
Rp 17.500,00 +
Rp 2.184.000,00
2.
Dana yang dibutuhkan
Biaya
produksi yang terserap dalam 1 bulan sebagai berikut :
· BBB Rp 1.504.000,00
· BBP Rp 424.000,00
· BOP Rp 12.500,00 +
Rp 1.940.500,00
|
Rp
3.696,19
|
Harga
pokok per bungkus : Rp 1.940.500,00
525
Harga
jual : Rp 4.500,00
3.
Perhitungan Laba/Rugi
Penjualan
selama 1 bulan Rp 4.500,00
x 525 =
Rp 2.362.500,00
Biaya
produksi :
BBB Rp 1.504.000,00
BBP Rp 424.000,00
BOP Rp 12.500,00
+
Rp
1.940.500,00 -
Laba
Rp
422.000,00
4.
Arus Kas ( Cash Flow )
|
Keterangan
|
Bulan I
(Rp)
|
Bulan II
(Rp)
|
Bulan III
(Rp)
|
|
A. Penerimaan
|
|
|
|
|
Modal
sendiri
|
2.184.000
|
2.606.000
|
3.028.000
|
|
Penjualan
|
2.362.500
|
2.362.500
|
2.362.500
|
|
Jumlah Penerimaan
|
4.546.500
|
4.968.500
|
5.390.500
|
|
B. Pengeluaran
|
|
|
|
|
Bahan
Baku
|
1.504.000
|
1.504.000
|
1.504.000
|
|
Bahan
penolong
|
424.000
|
424.000
|
424.000
|
|
Penyusutan
peralatan
|
12.500
|
12.500
|
12.500
|
|
Jumlah
Pengeluaran
|
1.940.500
|
1.940.500
|
1.940.500
|
|
Modal
akhir
|
2.606.000
|
3.028.000
|
3.450.000
|
5.
Analisis BEP ( Break Event Point )
Biaya
yang harus dikeluarkan :
· BBB Rp 1.504.000,00
· BBP Rp 424.000,00
· BOP Rp 12.500,00 +
Jumlah Rp 1.940.500,00
Harga jual produk =
Rp 4.500,00/bungkus
|
432
|
BEP = Rp 1.940.500,00
Rp
4.500,00
Jadi, dalam 1 bulan penjualan produk harus mampu
mencapai 432 bungkus, sehingga dalam 1 hari minimal menjual 15
bungkus.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usaha ini
membutuhkan kesabaran dan keuletan dalam proses produksi, hal ini bertujuan
untuk menghasilkan produk yang
berkualitas untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Selain itu, perlu
strategi khusus dalam pemasaran dikarenakan produk ini masih tergolong makanan
baru bagi masyarakaat.
B.
Saran
Proposal ini
diharapakan dapat bermanfaat bagi usaha lain yang sejenis. Kritik dan saran
yang membangun diperlukan demi kesempurnaan proposal ini, diantaranya mengenai
:
1.
Penambahan modal usaha
2.
Peningkatan jumlah penjualan
3.
Perluasan daerah pemasaran
4.
Penambahan jumlah sarana dan prasarana
usaha
Alat pengemas/packing makanan dengan baik agar tdk terkontaminasi bakteri luar. :)
BalasHapusMolyte Tube - TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL
BalasHapus› прененен › 토토 분석 사이트 прене 포천 출장안마 › прене › прене › прене 3 days ago — 수원 출장샵 3 days ago The TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL titanium wire TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL TINICAL 경주 출장마사지 TINICAL TINICAL TINICAL